
Kisah Raja Iskandar Zulkarnain dan Ainul Hayat
By Heriyanto Rabuan

30 Aug, 2024

Raja Iskandar Zulkarnain, pemimpin yang adil dan berwibawa, memutuskan untuk melakukan perjalanan mengelilingi bumi.

Allah SWT mewakilkan Malaikat Rofa'il untuk menemani Raja Zulkarnain dalam perjalanan panjangnya.

Selama perjalanan, Raja Zulkarnain banyak bertanya kepada Malaikat Rofa'il mengenai berbagai hal, termasuk tentang ibadah para malaikat.

Malaikat Rofa'il menceritakan tentang Ainul Hayat, sumber air yang dapat memberikan kehidupan abadi kepada siapa saja yang meminumnya.

Setelah mendengar tentang Ainul Hayat, Raja Zulkarnain memutuskan untuk mencari sumber air tersebut.

Raja Zulkarnain mengumpulkan para ulama dan bertanya tentang lokasi Ainul Hayat, tetapi mereka semua tidak tahu.

Salah seorang ulama memberi petunjuk bahwa Ainul Hayat berada di 'bumi yang gelap', tempat terbitnya matahari.

Raja Zulkarnain memerintahkan para tenteranya untuk menyiapkan segala keperluan untuk mencari Ainul Hayat.

Raja mengumpulkan seribu kuda betina yang masih perawan dan memilih tentera terbaiknya untuk misi ini.

Salah satu dari tentera yang dipilih adalah Nabi Khidir, yang juga merupakan perdana menteri kerajaan pada waktu itu.

Dengan berbekal petunjuk dari ulama dan semangat yang kuat, mereka memulai perjalanan mencari Ainul Hayat.

Perjalanan mereka penuh dengan tantangan dan rintangan, namun mereka terus maju dengan tekad yang kuat.

Mereka melewati gunung, hutan, dan gurun, selalu mencari tanda-tanda yang menunjukkan keberadaan Ainul Hayat.

Meskipun perjalanan mereka sulit dan melelahkan, mereka tidak pernah menyerah dan terus berusaha.

Setelah berbulan-bulan berkelana, mereka akhirnya tiba di 'bumi yang gelap', tempat yang dianggap sebagai lokasi Ainul Hayat.

Mereka mencari dan mencari, namun mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka mulai merasa putus asa dan kehilangan harapan.

Namun, Raja Zulkarnain tidak menyerah. Dia terus berdoa dan berusaha, yakin bahwa mereka akan menemukan Ainul Hayat.

Pada akhirnya, mereka tidak menemukan Ainul Hayat. Namun, mereka belajar banyak dari perjalanan mereka dan menjadi lebih kuat dan bijaksana.

Raja Zulkarnain kembali ke kerajaannya dengan hati yang penuh kebahagiaan, karena dia telah belajar banyak dari perjalanan ini.

Dia memahami bahwa kehidupan abadi bukanlah tujuan sejati, tetapi kebijaksanaan, keberanian, dan ketekunan yang diperoleh selama perjalanan itulah yang paling berharga.

Dengan pengalaman dan pengetahuan baru, Raja Zulkarnain memimpin kerajaannya dengan lebih bijaksana dan adil, memastikan kebahagiaan dan kesejahteraan rakyatnya.

Kisah Raja Zulkarnain dan pencarian Ainul Hayat menjadi legenda yang mengajarkan tentang nilai ketekunan, keberanian, dan kebijaksanaan.