Rimba, seekor harimau gagah, berjalan dengan langkah pasti, tatapannya menyapu setiap sudut hutan.
Piko, kucing kecil berwarna abu-abu, mengamati dari balik semak, matanya berkilat penuh rasa ingin tahu.
"Aku lelah selalu menjadi raja hutan! Semua hewan takut padaku, tak ada yang mau bermain denganku!"
"Lalu, apa yang kau inginkan?" tanya Piko, suaranya lembut namun penasaran.
"Aku ingin hidup santai seperti dirimu, tanpa perlu berburu setiap hari. Bisakah kita bertukar peran untuk sehari saja?"
Piko terkejut, tetapi juga penasaran. Dengan senyum licik, ia menerima tantangan itu.
Rimba mencoba berjalan santai seperti Piko, menggeliat di bawah sinar matahari sambil mengeong lucu.
Sementara itu, Piko berusaha meniru gaya harimau, meski aumannya lebih mirip desisan kucing.
Hewan-hewan lain di hutan terkejut melihat Piko yang tampak berani.
Serigala besar muncul dari balik bayangan pepohonan, menatap Piko dengan tatapan menantang.
[@ch_3]Serigala[/@ch_3_d]"Harimau kecil, aku menantangmu bertarung!"[/@ch_3_d]
Piko merasa panik, menyadari ia tidak bisa melawan serigala yang lebih besar darinya.
Saat serigala hendak menerkam, Rimba muncul dengan lompatan besar, mengaum keras.
Serigala lari ketakutan, ekornya terjepit di antara kakinya.
"Kau baik-baik saja, Piko?" tanya Rimba dengan lembut.
"Ya... Aku sadar, aku lebih cocok menjadi kucing daripada berpura-pura jadi harimau!" jawab Piko sambil tersenyum lega.
Rimba tertawa, menyadari bahwa meskipun menjadi harimau adalah tanggung jawab besar, ia bangga dengan dirinya sendiri.
Mereka kembali ke peran masing-masing, kini lebih menghargai keunikan diri mereka.